Ternate, 21 Desember 2023, UPT Bahasa Universitas Khairun Ternate menyelenggarakan salah satu kegiatan bergengsi, yakni Kompetisi Story Telling antar mahasiswa. Kegiatan kompetisi ini diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Maluku Utara, khususnya di Kota Ternate, seperti Universitas Khairun (sebagai tuan rumah), Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Politeknik Kesehatan Ternate, serta STKIP Kie Raha Ternate, dan perguruan tinggi lainnya.

Thelsya Adhelien Ode, akrab disapa Adhele, adalah salah satu peserta kompetisi tersebut, yang adalah satu-satunya mahasiswa STKIP Kie Raha Ternate (program studi Pendidikan Bahasa Inggris) yang mengikuti kompetisi tersebut. Adhele berhasil meraih juara 1 dalam kompetisi tersebut.

Di dalam kompetisi tersebut, Adhele membawakan kisah dengan tajuk “The Origin of Mamuya Village”, atau “Asal mula desa Mamuya”. Tujuan cerita ini, ungkap Adhele, adalah untuk mendeskripsikan latar belakang historis desa Mamuya serta simbolisasi keberanian Suku Pedalaman Galela, Halmahera Utara. Cerita yang dibawakan oleh Adhele dalam Bahasa Inggris ini diakui oleh para juri sebagai cerita yang sangat jarang dituturkan dan oleh karenanya bernilai dan patut diketahui. Adhele juga tidak lupa menjelaskan properti-properti yang digunakan oleh para “Pemberani Desa Mamuya”, yakni Sabuk dan Penutup Kepala Merah. Dengan cerita unik, langka, dan bersejarah tersebut, Adhele menampilkan wawasan kesejarahan dan kemampuan menutur cerita yang layak diakui; dan tidak mengherankan jika dia memenangkan kompetisi tersebut.

Nampak di foto di atas, Ketua UPT Bahasa Universitas Khairun Ternate, Dr. Farida Maricar, M.Hum, menyerahkan piala penghargaan kepada Adhele sebagai juara 1 di kompetisi tersebut. Segenap civitas akademika STKIP Kie Raha Ternate, khususnya Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, mengucapkan selamat kepada Thelsya Adhelien Ode atas prestasinya, dan ungkapan terima kasih kepadanya atas upayanya yang secara tidak langsung mengharumkan almamaternya.

Adhele berpesan kepada para mahasiswa lain, khususnya para “junior-nya” agar kiranya dapat menemukan dan menyalurkan minat dan bakat mereka dengan mengikuti kegiatan-kegiatan kompetitif serupa, “Karena kita tidak pernah tahu sejauh mana kemampuan kita kalau belum dicoba,” ungkap Adhele.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *